Senin, 14 April 2014

Tak kan berpaling dariMu #2

Lagi lagi... lagunya Rossa membuat hujan air mata.... Rasanya rinduuuu sekali kepada Sang Pencipta. Rasanya tidak ingin jauh-jauh denganNya. Ya Rabb... semoga semakin hari rasa cintaku padaMu semakin bertambah..

Terima kasihku padaMu Tuhanku
Tak mungkin dapat terlukis oleh kata-kata
Hanya diriMu yang tahu besar rasa cintaku padaMu

Oh Tuhan anugerahMu tak pernah berhenti
Selalu datang kepadaku Tuhan semesta alam
Dan satu janjiku takkan berpaling dariMu


Ya Tuhanku, hamba hanya manusia yang tak luput dari dosa, tapi hamba berjanji Tak kan berpaling dariMu. Hanya rasa cintaku padaMu yang akan menumbuhkan motivasi terhadap segala kegelisahan dalam hidup ini. Karena aku yakin dengan anugerah-anugerah yang telah Engkau siapkan untuk hambaMu. Anugerah yang tentunya yang terbaik. Bimbinglah selalu hambaMu Ya Rabb agar menambah ketaatan kepadaMu.

Beberapa menit yang lalu saya membuka Facebook dan di beranda pas banget ada yang posting tanda-tanda naiknya keimanan.. Sebagai bahan renungan untukku untukmu dan untuk kita semua... Semoga kita memiliki beberapa tanda-tanda yang tercantum. aamiin...

TANDA - TANDA NAIKNYA KEIMANAN

  1. Semakin merasa dekat dengan Allah
  2. Semakin BANYAK beribadah dan amal kebaikan
  3. Semakin BERSEMANGAT dalam beramal kebaikan dan beribadah
  4. Semakin BERKURANG dosa dan kesalahan yang diperbuat
  5. Semakin pandai MENGENDALIKAN diri dan hawa nafsu
  6. Merasa LEBIH dengan akhirat daripada dunia
  7. Merasa TENANG dalam hati
  8. Mampu MENJAGA hati dari perbuatan dosa
  9. Lebih mencintai hal-hal kebaikan daripada keburukan
  10. Senantiasa terdorong ntuk BERTAUBAT dan menyesali dosa, serta semangat untuk memperbaiki diri, dsb
  


           

Jumat, 11 April 2014

Ku Jemput Engkau di Sepertiga Malam

Sekitar akhir bulan Februari saya mendapat info buku baru dari timeline twitter. Lupa akunnya siapa. Judulnya sangat sangat menarik "Ku Jemput Engkau di Sepertiga Malam". Dan ternyata setelah dikepoin itu bukunya Mbak Peggy Melati Sukma. Sejak saat itu saya jadi agak sering buka timeline twitternya mbak Peggy @peggymelatis. hehe... Saya penasaran dengan bukunya. Saking penasarannya sebenernya mau ikutan PO tapi lagi berhemat juga karna bulan kemarin lagi "mabuk beli buku". Dan akhirnya baru tanggal 31 Maret kemarin kesampaian beli di Gramedia. Taraaa... \[^_^]/


Saya ingin mereview sedikit tentang isi buku ini. Buku ini bermula dari cerita Mbak Peggy saat menikah di usia 31 tahun dan kesupersibukannya dengan berbagai kegiatan keartisan, kegiatan sosial dan bisnisnya. Namun, dengan berbagai kesuksesannya di segala bidang, tidak sejalan dengan kehidupan pernikahannya. Mbak Peggy dan suaminya kala itu sama-sama super sibuk. Selama berumah tangga. karena kesibukan yang sama-sama luar biasa, sampai tidak punya waktu untuk belajar secara khusus untuk menjadi suami istri, misalnya memperdalam dari guru-guru agama atau sahabat-sahabat yang sudah menikah maupun khusus mempelajari dari buku. (Mantan) suami Mbak Peggy adalah seorang mualaf, sehingga awal-awal menikah Mbak Peggy fokus mengajarkan tentang shalat, dan alhamdulillah dalam waktu 3 bulan sudah lancar shalat.

Faktor kelelahan psikis dan fisik yang sepadan antara Mbak Peggy dan (mantan) suaminya menjadi bom waktu yang tertanam, menunggu meledak. Dengan tingkat kelelahan yang demikian, nyaris tak ada salah satu yang bersikap sensitif untuk mengalah, memahami, dan mengayomi. Dan kemudian yang terjadi mereka menjadi mudah emosi. Dalam kondisi konflik yang memuncak, mereka sering menenangkan diri dengan cara berpisah di rumah masing-masing. Permasalahan yang menurut saya sangat pelik ternyata oleh Mbak Peggy disembunyikan dari kedua orangtuanya. Namun, lambat laun tentu saja seorang ibu pasti akan menyadarinya.

Selama penikahannya yang cukup krusial, Mbak Peggy semakin super sibuk. Bahkan saking sibuknya pernah selama 3 hari kuat tidak tidur. Haduuh, kalau saya mbak udah keliyengan tuh. Ketika dini hari Mbak Peggy sering berada di restonya, untuk menyendiri dan melanjutkan kerjanya. Dan di jam-jam itu, ibunya tetap rajin mengirimkan pesan mengingatkan untuk melaksanakan shalat tahajud. "Pulanglah pada Tuhanmu, Gy. Cari Allah. Dia tak pernah pergi. Kamu yang tersesat jalan. Ayo, pulang ke Allah. Laksanakan yang wajib, dan muhassabbah dengan qiyyamul lail. Ayo, Egy mulai Tahajud lagi ya". Subhanallah...

Pada akhirnya Mbak Peggy mengubah ritme tidurnya untuk merutinkan shalat tahajud. Berawal dengan mencoba untuk tidur lebih tenang dan membiasakan berwudhu sebelum tidur. Setelah berhasil target selanjutnya adalah tidur lebih awal agar bisa bangun di sepertiga malam.

Setiap memanjatkan doa Mbak Peggy memasrahkan segalanya kepada Allah. "Ya Allah, tolong aku dari semua kegaduhan ini dengan caraMu, bukan caraku" Begitu indah doa ini. Sikap kepasrahan seorang hamba kepada Sang Pencipta. Karena yakin Allah akan memberikan yang terbaik. :) Dan salah satu bagian paragraf yang saya senangi adalah paragraf di halaman 97. Ada sebuah hadis yang diriwayatkan Al-Bukhari, Muslim dan Imam Ahmad yang sering dibaca ulang oleh Mbak Peggy. Hadisnya seperti ini. Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT berfirman, yang artinya: 'Aku sesuai dengan keyakinan hambaKu terhadapKu. Aku bersamanya jika ia menyebutKu. Jika ia menyebutKu dalam dirinya. Aku pun akan menyebutnya di dalam diriKu. Jika ia menyebutKu di suatu tempat maka Aku akan menyebutnya di tempat yang lebih baik daripadanya. Jika ia mendekat kepadaKu satu jengkat. Aku akan mendekat kepadanya satu lengan. Jika ia mendekat kepadaKu satu lengan. Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Dan jika ia mendatangiKu dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berjalan cepat." Allahu Akbar... membuatku rindu padaNya..

Semakin hari Mbak Peggy mendekatkan diri kepada Allah, dan janji Allah tidak akan pernah ingkar. Satu persatu permasalahan Mbak Peggy relatif mencair. Begitu juga permasalahan dalam rumah tangganya. Akhirnya Mbak Peggy yakin untuk mengajukan gugatan cerai. Bulan November 2011 gugatan cerai dikabulkan pengadilan.

Untuk membiasakan shalat tahajud di salah satu halaman ada tipsnya. Masa "pelatihan" awal untuk membiasakan shalat Tahajud dan qiyyamul lail adalah 40 hari nonstop. Caranya dengan memasang alarm yang sama selama 40 hari dan paksakan diri untuk bangun lalu bertahajud dan qiyyamul lail. Jika ada bolong, usahakan melanjutkan dengan mengganti pada hari setelahnya, sampai genap melakukan Tahajud selama 40 hari. Jangan ada jeda hari yang terlalu jauh karena akan kontraproduktif untuk pelatihan pembiasaan diri ini. Setelah 40 hari mencoba, maka ujilah tubuh tanpa alarm, mudah-mudahan sudah menjadi kebiasaan bagi tubuh. #TipsShalatTahajud

Bismillah masih tetap berproses merutinkan shalat tahajud. Alhamdulillah ada buku ini jadi semakin termotivasi. Dan terimakasih ibu yang nggak bosen-bosennya dari dulu mengingatkan untuk shalat malam. ^_^

"Aku konsentrasi membenahi ibadah-ibadahku. Mencoba fokus pada hal tersebut dan laku diri. Hal lain-lain, aku mohonkan terus agar Dia saja Yang Maha Pengatur agar mengaturkan segala sesuatunya bagiku. Dia adalah Sang Maha Panitia hidupku. Biar Dia yang mengatur segalanya. Aku tak mau lagi sombong, pongah, sok tahu, sok kuat, sok bisa. Aku sudah berserah. Maka, sikapku harus selaras dengan hatiku." *halaman 136

Sungguh indah ketika Allah telah memberikan hikmah & hidayah pada hambaNya. :)

Rabu, 09 April 2014

Tak kan berpaling dariMu..

Mumpung nunggu kenyangnya agak berkurang, nulis aja aah... Makan malam yang terlalu kelewat malam ini ceritanya. Acara masak-masak sama Risalah selesainya jam 12an.. Mau langsung tidur perut masih terlalu kenyang.. hehe...

Okeee.... mulai yaa katarsisnya.. :)

Jadi, kemarin tiba-tiba saya teringat lagunya Rossa yang judulnya "Tak kan berpaling dariMu". Kok rasanya adeemmm bener kalau dengerin itu lagu. Nah baru tadi ba'da isyaa buka youtube searching lagunya Rossa. Dan yak... lagunya berhasil bikin "hujan lokal". T_T

Liriknya seperti ini...

Kala malam bersihkan wajahnya dari bintang-bintang
Dan mulai turun setetes air langit dari tubuhnya

Tanpa sadar nikmatnya alam karena kuasaMu
Yang takkan habis sampai di akhir waktu perjalanan ini


Reff:
Terima kasihku padaMu Tuhanku
Tak mungkin dapat terlukis oleh kata-kata
Hanya diriMu yang tahu besar rasa cintaku padaMu

Oh Tuhan anugerahMu tak pernah berhenti
Selalu datang kepadaku Tuhan semesta alam
Dan satu janjiku takkan berpaling dariMu

(terima kasihku) ya Allah
(padaMu Tuhanku) anugerahMu
(anugerahMu) 

Engkau sisihkan semua aral melintang di hadapanku
Dan buat terang seluruh jalan hidup ’tuk melangkah

Repeat reff

Lagu ini bener-bener recommended untuk semakin menumbuhkan rasa cinta kepada Sang Pencipta. Kalau kata Mbak Peggy mahabbah illahiah.. Aahhh... bahagia sekali ketika Allah mengabulkan segala harapan sebagai bukti cinta pada hambaNya. Tapi bukan berarti Allah menguji hambaNya itu tanda Allah tidak cinta. Allah memiliki caraNya yang luar biasa untuk membahagiakan hambaNya. Tugas kita adalah membuktikan pada Allah dengan senantiasa menjadikan Allah sebagai cinta yang utama. Begitulah pesan seorang ustadz ketika saya datang di sebuah kajian muslimah beberapa bulan yang lalu.


Jika dengan kehilangan membuat saya semakin dekat denganNya saya ikhlas, Insya Allah

Jika dengan tidak bisa memiliki apa yang saya inginkan membuat saya kembali padaNya saya ikhlas, Insya Allah

Jika dengan tangis membuat saya datang padaNya saya ikhlas, Insya Allah

Jika semua itu membuat saya berlari mencariNya, sungguh saya akan lebih bahagia daripada mendapat kesenangan sesaat yang membuat sa
ya lalai kepadaNya walau hanya sekedar mengingatNya

Jika dengan apa-apa yang mengandung kesedihan di mata kita manusia bisa membuat saya lebih berarti di Mata Allah saya akan ikhlas menjalaninya Insya Allah, semua untuk mendapatkan RidhoNya dan saya bisa naik kelas di SekolahNya

Sungguh...

Tidak ingin saya menjadi orang yang merugi, tidak ingin dengan kehilangan, tidak bisa memiliki, tangis dan segala pernak pernik kesedihan membuat saya semakin jauh dariNya. Tidak ingin semua itu membuat saya lupa akan diriNya bahkan sampai membuat saya marah padaNya, Tidak..Tidak ingin sama sekali

Semoga saya mampu memetik hikmah di setiap rasa yang Allah berikan kepada saya,
, aamiin.....

(from Kartun Muslimah)



Sekian dulu,, sayanya udah mulai ngantuk. Mata udah sepet banget.. sekian dan terimakasih sudah menyempatkan baca.


*mulai nggak konek*

Sabtu, 05 April 2014

Bahagia melalui pelukan

Dear bloggy..

Beberapa minggu yang lalu saya mendapat postingan dari Yayasan Kita dan Buah Hati, begini isinya..

Sebuah penelitian sains mengatakan bahwa seseorang memerlukan 4 pelukan sehari utk bertahan hidup,  (mgkn yg di maksud scr sehat lahir bathin kali ya, krn milyaran orang tdk dipeluk sama sekali setiap harinya dan tetap hidup :D), 8 pelukan agar terpelihara,dan 12 untuk tumbuh.

Katanya jg, pelukan yang erat, dimana 2 jantung 'bertemu' selama minimal 20detik, dapat menyehatkan, mengurangi rasa sakit, mengobati depresi, menumbuhkan rasa aman, meningkatkan rasa saling percaya yang akhirnya akan berdampak pada keterbukaan dan kejujuran, meningkatkan hormon oksitoksin yg dpt menghilangkan rasa kesendirian dan rasa marah, serta meningkatkan serotonin yg dpt memperbaiki mood dan menimbulkan rasa bahagia.

Pelukan jg dapat meningkatkan rasa percaya diri, karena kita merasa di cintai dan spesial, mengajarkan memberi dan menerima, bahwa cinta itu 2 arah, mengajarkan empati, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kemampuan memori, menurunkan stress, memperkuat ikatan, perilaku sosial dan memperhalus kepribadian yg keras, dan aduhh masih banyak lagi yang gk mgkn saya tulisan 1 per 1 disini,dan enaknya, pelukan tidak memiliki efek samping :)

Terkadang kita lupa mengikrarkan cinta dan kasih sayang kita lewat kata2 setiap hari. Memasukkannya dalam sebuah pelukan jauh lebih mudah. Pelukan adalah tanda cinta tanpa kata, dan semua efek positif yg sdh saya sebutkan diatas bisa kita dapatkan juga (bkn cm yg di peluk, yg memeluk jg meraup manfaat yg sama). Melihat banyaknya efek positif di atas, tampaknya pelukan menjadi obat terbaik dan universal utk luka yg tak tampak. satu hal yg saya sayangkan, sepertinya ayah kurang sering memeluk anak-anaknya ya?

Eniweiii, di sela2 kehidupan yang sibuk, target saya nggak muluk-muluk, anak saya bertahan hidup scr sehat lahir bathin saja sdh cukup, walaupun kl dpt semua yg td di sebutkan di atas sih ya alhamdulillaaaaahhh bangeeettt, apalagikan gratis, tis, tis! Untuk memenuhi kuota 4 pelukan sehari, saya bikin sesi pelukan, kalau kami menyebutnya hug session. seperti yg mgkn sdh bisa di tebak,1 pagi, 1 siang, 1 sore, 1 malam. sebelum berangkat sekolah, setelah pulang, setelah mandi sore dan sebelum tidur. setelah berpelukan selama 20 detik biasanya dilanjutkan dengan cerita, nasihat atau apa sajalah. (biasanya kalau saya lg marah atau anaknya lg menyebalkan, gk di lanjut sama apa2, hahahah)

Kadang anak saya yg minta, kadang saya yang minta. kadang kalau sedang sama2 lupa 3x pertama, anak saya sdh otomatis minta hug malamnya. bagaimana saya tahu itu sedikit banyak berdampak pada anak saya? krn si sulung suatu hari berkata,"Ma, walaupun nanti mama sdh meninggal dan gk ada, pelukan mama akan selalu meluk Raia kan ya??". Saya menahan air mata dan menjawab.."iya".


Betapa luar biasanya manfaat dari pelukan khususnya untuk perkembangan psikologis. Akhir-akhir ini lagi seneng melukin anak orang. Eitttss... anak-anak yaa... anak di bawah umur.. catet.. hehehe... :p Aku yang melukin aja udah ikutan nyaman. Apalagi anak yang nangis trus cukup dipeluk dan katakan padanya "tenang..tenang". Setelah eksprerimen beberapa waktu alhamdulillah cukup berhasil lebih cepet bikin anak berhenti menangis. Terimakasih ya nak sudah jadi bahan eksperimen. Hehehe.. Anak-anak adalah salah satu guru kehidupanku. Guru kehidupan untuk menjadi lebih sabar, menjadi semakin semangat untuk belajar.  Terimaksiiiih.... Salam peluk.... ^_^



sumber:
Catatan Yayasan Kita dan Buah Hati : peluk..peluk..peluk :*