Minggu, 23 Februari 2014

Ku didik diriku demi anakku..

Sudah bukan rahasia lagi kalau impian saya adalah menjadi GreatMom untuk anakku.. Itu salah satu hal yang membuatku bahagia lahir batin melihat mereka tumbuh dengan penuh kasih sayang dan lingkungan yang islami. Demi menggapai impian yang tidaklah mudah itu tak lelah ku didik diriku. Berawal dari berjuang menjadi muslimah yang kaffah. Meskipun tentu saja segala ujian datang menerpa, satu yang harus diingat. Ingat Allah dalam setiap waktu. Hanya kepadaNya kita meminta petunjuk.

Jujur sebenarnya ingin rasanya beberapa bulan belajar di sebuah sekolah keagamaan atau pesantren. Rindu sekali bener-bener fokus belajar ilmu dariNya. Karena saya tipenya lebih senang fokus 1 tujuan dulu. Terlalu menguras hati dan pikiran kalau multitasking. hehe.. Mungkin terlambat yaa umur segini baru mau masuk pesantren. Kenapa nggak dari dulu kayak si Feri adikku. Hidayah Allah siapa yang tau datangnya. Udah hampir 2 tahunan pengen banget ngerasain pesantren. Tapi belum kesampaian. Semoga disetiap harinya saya bisa memiliki waktu untuk belajar ilmuNya walaupun belajarnya tidak melalui pesantren.

Ku beli beberapa buku tentang cerita nabi, DVD cerita nabi khusus anak-anak dan beberapa buku keagamaan full colour yang memang diperuntukkan bagi anak-anak. Semangat ah nyiapin buat anak kelak. Terlalu dini ya mungkin. Melewati jenjang pernikahan aja belum, udah berburu segala. hehe...So what deh.. Persiapan lebih dini sangat penting bagi saya. Di samping saya membaca buku-buku yang saya sukai, ku sempatkan membaca buku khusus anak tersebut. Riweuh ya kalau mudah lupa. Konsentrasi rada buyar.. Cerita nabi aja banyak yang lost dari ingatan. Lupa lupa ingat gitu lah. Nah kalau dari sekarang nggak dipelajari lagi, bagaimana saya menceritakan pada anak? Bagaimana kalau ditanya anak? Nahlooo.. Pengen jadi "kamus" anak usahanya kudu ekstra. Ayolah ingatanku bertahanlah lebih lama. :) Berdamailah denganku..

Jadi beginilah aktivitasku, mendidik diiku demi anakku. Apalagi kalau weekend.. me time banget tu. Kudu menuntut ilmu. Entah dari baca buku, youtube-an, blog walking segala hal tentang menjadi muslimah sholehah dan menjadi ibu yang bijak. Keep spirit to be a great muslimah and a great mom.. Hamasah..!!!


Kamis, 20 Februari 2014

Ketika harapan dan realita tak sejalan

Selamat malam... sudah lama sepertinya saya tidak berbagi tulisan dan katarsis dengan rangkaian kalimat di sini. Malam ini rasanya ingin sekali "cleansing" membuang sedikit kegundahan dalam pikiran. Yak beberapa hari ini lagi unwell banget. Antara sakit yang (alhamdulillah) sudah hampir 2 minggu masih betah menemaniku. Dan keruwetan dalam isi otakku yang cukup mengganggu hari-hariku. Kalau kayak gini psikosomatis atau somatopsikis ya? hemmmm... sakit yang membuat pikiran atau pikiran yang membuat sakit belum sembuh-sembuh? nahloo...

Ketika harapan dan realita tak sejalan. Itulah yang dinamakan masalah.. Saya memang tipenya idealis.. Harus gini gini gini.. Tapi terkadang tak sejalan dengan realita. Dan masalahnya ada pada diri saya sendiri. Kalaupun saya bisa dengan tegas berdamai dengan diri saya mungkin akan meminimalisir. Kalaupun saya berani berkata "tidak" maka makan ati pun berkurang. Kalaupun saya berani mengatakan apa yang harus dikatakan maka tidak ada keruwetan setelahnya. Aaah.. berandai-andai cuma bikin bumerang.. Astaghfirullah.. Dan yang sering menjadi musuh bebuyutannya adalah apa yang ingin saya sampaikan ternyata keluarnya berbeda. Gregetan sih.. hehe.. Padahal yang terbayang di pikiran A kok keluarnya B. Lidahnya kesleo... Saya pikir masalah lidah kesleo pangkalnya karena itu tadi sering harapan tak sejalan dengan realita. Gampang nggak enakan sama orang lain. huhuhu... Bagus sih ngepentingin orang lain, tapi kepentingan pribadi pun perlu diperhatikan juga.

Awalnya auk ah dengan kesleo lidah. Tapi lama-lama kok jadi mengganggu. Makin bikin geregetan saat yang tersampaikan tak sesuai dengan yang di pikiran. Masyaa Allah.. Yes i'm.. hanya manusia biasa yang tak luput dari salah. Salah satunya adalah salah menyampaikan.. Upsss... salah..

Kini sedang berusaha melawan tembok dalam diri dan berdamai.. Bismillah.. semoga Allah ridho.. Apapun itu bagaimanapun itu.. hati tenang apabila ada Dia di hati. Aku pasti bisa.. !!!


Senin, 10 Februari 2014

Wanita akhir zaman

Saya takut ketika mendapat pujian..
Takut apabila membuatku lupa padaNya..
Semua yang terjadi adalah atas kuasa Allah Yang Maha Kuasa..
Saya tidak bisa mencapai suatu titik apabila tanpa campur tangan dariNya..

Setan sangatlah cerdik,, maka dari itu saya takut ketika mendapat pujian..
Pujian sama halnya sebuah ujian..

Saya teringat sebuah gambar ini..
Yak... saya belum lah sempurna..
Saya masih haus akan ilmu..
Terutama ilmu agama..
Banyak yang belum ku tau..
Banyak yang belum ku pahami..
Tapi saya berusaha untuk mencari tahu..
Dan saya sangat senang sekali apabila ada yang mau berbagi ilmu..
Berharap sekali kita bisa menjadi hamba yang dirindui penghuni surga kelak..

Saya terkadang masih belum istiqomah dengan target-target dalam meningkatkan keimanan..
MasyaAllah...
Ya Rabb.. berilah hambaMu petunjuk..
Berilah hambaMu lingkungan yang bisa meningkatkan kecintaanku padaMu..

Terakhir...
Saya hanyalah wanita akhir zaman yang bercita-cita menjadi sholehah..
Belumlah sempurna..
Saya wanita akhir zaman yang sedang berproses senantiasa menjadikan Dia sebagai cinta utama..


Senin, 03 Februari 2014

Gamis is my choice..

Malam ini mbak Emeralda @Benefiko memposting sebuah twit yang isinya seperti ini..
"Alhamdulillah, skrg ga pernah keluar rumah tnp gamis, krn sadari itulah kewajiban | Malah jd cinta gamis bgt, bela2in beli bahan & jahit :')"
Membaca satu twit ini rasanya tertohok sekali.. "skrg ga pernah keluar rumah tnp gamis".. Ini ni kalimat yang seakan mencubitku.. Saya belum istiqomah.. :( Dalam hati memang impiannya pengeen banget pake gamis terus. Perlahan jins udah kutinggalkan..Tapi berangkat kerja masih dengan celana kain. Awal masuk sih beberapa hari pake rok. Tapi karena pertimbangan keaktifan si anak, daripada saya-nya "keserimpet" di tangga, saya putuskan memakai celana kain. Namun, di luar itu saya lebih memilih dengan gamis atau rok.

Dulu saya pernah membaca sebuah akun di facebook yang mengatakan bahwa berpakaian syari tidak menghalangi aktivitas kita. Masya Allah makin dicubit-cubit ini mah.. -_-

Sejujurnya, memakai gamis membuat saya nyaman.. Saya tipenya simpel.. Dan gamis itu pakaian yang simpel. Iya kan? hehe..Sejak awal kuliah saya udah mulai jatuh cinta dengan rok.. Ini juga nyaman tentraaammm...Teringat dulu jaman masih SMP. Di masa itu suatu ketika si ibu punya semacam daster tapi modelnya gamis, Belum dipake ibu udah saya ambil dan saya pakai. Simpel sih... hehe

Sempet sih dikomplen ketika saya memakai gamis ataupun rok.. "Nanti ribet kalau pakai rok", "Pergi jauh kok pake rok?". Tapi kemudian saya buktikan bahwa saya tetap bisa melakukan sesuatu walaupun memakai rok ataupun gamis. Nah, ini untuk urusan bekerja? Belum kondusif.. :(

Bismillah yakin suatu saat bisa setia dengan gamis.. Mengharap ridho dariNya.. aamiin...


Sabtu, 01 Februari 2014

Surat cinta untuk anakku kelak #2

Dulu saya sudah pernah memposting "surat cinta untuk anakku kelak".. bisa klik di sini.. Semakin hari semakin banyak pengalaman dan ilmu yang saya dapat. Dan kini saya ingin menuangkan kembali surat cinta untuk anakku kelak jilid 2..

Assalamu'alaikum calon anakku..
Engkau masih terbungkus rahasia Sang Maha Kuasa..

Nak..
Bunda hari ini kembali mengikuti sebuah seminar parenting..
Bunda masih tetap semangat untuk menuntut ilmu demi anak-anak bunda..
Hingga suatu saat kita berjumpa, bunda sudah punya pegangan untuk mendidikmu..
Mendidikmu bukanlah hal yang mudah..
Apalagi anak-anak jaman sekarang..
Duh... makin pinter-pinter..
Terkadang bunda merenung..
Sudah siapkah bunda untuk bertemu denganmu?
Bunda merasa masih banyak yang belum bunda tahu tentang duniamu..
Nak, kamulah alasan bunda tak berhenti untuk belajar..
Bunda takut salah dalam mendidikmu, apalagi dengan adanya hambatan “mudah terlupa”..
Ya Allah.. bimbinglah hamba untuk menuntut ilmu demi anak-anakku kelak..

Sayang..
Bunda berharap bundalah yang akan menjadi tempat keduamu bercerita setelah kepada Allah..
Bunda akan siapkan hati dan telinga untuk mendengarkan cerita-ceritamu..
Begitulah ilmu yang bunda dapat..
Siapkan hati dan telinga maka anak akan nyaman bercerita..
Bunda akan berusaha mengapresiasi segala aktivitasmu..
Insya Allah nak bunda akan menjadi orangtua yang baik untukmu..
Hingga suatu saat, bunda ingin kamu mengatakan “I have a Great Mom”
Subhanallah.. Begitu kebahagian yang tak ternilai.. :)