Minggu, 25 September 2011

Review Day Care Trans7 (25 September 2011)

Ini lah hasil review saya dari Acara Day Care Trans 7 bersama Seorang Psikolog Mbak Rosalina Verauli,, sebuah acara perenting yang bagus euy.. ˆ⌣ˆ (saya nggak promosi loh,, tapi saya berkata apa adanya.. ♡hϱ♡hϱ♡hϱ♡"̮

cekidot... ini dia point2 reviewnya.. gak banyak nih gara2 telat nontonnya.. hehe..

• Ajarkan anak belajar tentang situasi

• Sayang boleh, yang penting memenuhi kebutuhan

• Jangan batasi imajinasi anak

• Jangan takut anak jadi kotor, jangan hanya menuriti keinginan orang tua saja.. yang kotor kan bisa dibersihkan..



Sekian

Rabu, 21 September 2011

Kebiasaan-kebiasaan Buruk Orangtua Yang Mempengaruhi Perilaku Buruk Anak

1. Bertengkar Di depan Anak-Anak

Dunia anak adalah dunia bermain dan belajar. Setiap keluarga juga tidak pernah jauh dari yang namanya masalah. Dengan adanya permasalahan tersebut, tidak jarang suami dan istri bertengkar meskipun hanya pertengkarang-pertengkaran kecil. Tidak selayaknya dunia anak dicampuri dengan masalah-masalah orang tua yang cenderung berat dan jauh dari pola pikir anak. Agar buah hati anda tidak terkontaminasi dengan segala permasalahan kita, alangkah lebih baik bagi kita sebagai orang tua, untuk tidak bertengkar di depan anak-anak. Karena bila seorang anak terlalu sering melihat orang tuanya bertengkar, tentu sangat tidak baik efeknya bagi perkembangan kepribadian sang anak. Buah hati kita bisa menjadi anak yang mudah minder dalam bergaul dan susah konsentrasi dalam belajar, karena di dalam pikirannya selalu penuh dengan permasalahan-permasalahan yang belum saatnya mereka terima.

2. Berlaku Kasar Kepada Pembantu Rumah Tangga

Tidak jarang seorang majikan memperlakukan Pembantu Rumah Tangganya dengan tidak baik. Memerintah dengan sesuka hati, kadang dengan suara keras. Dan bila Pembantu Rumah Tangganya melakukan kesalahan, sang tuan akan marah sejadi-jadinya di depan anak-anak mereka. Bila kita sering memperlakukan PRT dengan cara demikian, akan lebih baik bila kita menghentikan kebiasaan ini. Karena hal ini bisa menyebabkan anak menjadi sulit menghargai orang lain, terutama orang-orang yang mereka anggap lebih rendah (mempunyai status sosial lebih rendah). Efek lainnya, bisa jadi buah hati kita menjadi sulit menghormati guru mereka di sekolah dan cenderung meremehkan, karena menganggap guru memiliki kedudukan lebih rendah dari mereka. Hal ini tentunya bisa menyebabkan terganggunya proses belajar mengajar anak di sekolah.

Akan lebih baik bagi kita orang tua, untuk menghargai dan menghormati PRT kita layaknya saudara atau karyawan. Saya yakin, bila kita memperlakukan PRT dengan sebaik mungkin, mereka pasti akan melakukan segala pekerjaan mereka dengan baik. Buah hati kita pun tidak akan mendapati kita “menindas” orang yang lebih lemah, dan bisa belajar menghargai orang lain.

3. Terlalu Acuh Pada Tetangga

Saya sangat bangga dengan orang tua saya, karena mereka sangat baik kepada tetangga-tetangga kami, terutama dengan tetangga rumah sebelah dan depan. Tidak jarang keluarga kami saling memberikan oleh-oleh bila kami pulang tamasya atau mengadakan suatu pesta di rumah. Tetangga-tetangga kami kadang bercengkrama dan membiarkan anak-anak mereka bermain bersama teman yang lain di depan rumah keluarga kami. Bila di depan rumah banyak orang, saya pasti tertarik untuk keluar supaya saya bisa bermain dengan teman-teman kecil saya. Saat orang tua saya bertemu dengan para tetangga pun, mereka minimal akan saling memberikan senyuman. Namun hal demikian kadang tidak saya temukan di rumah teman atau saudara saya. Beberapa diantara mereka cenderung acuh dan tidak peduli dengan tetangga dekat mereka. Bahkan ada beberapa diantara tetangga teman saya yang justru bermusuhan. Saat saya bermain di rumah teman saya, ada seorang tetangga yang ngemong anaknya di depan rumah teman saya. Waktu itu saya mengajak teman saya untuk bermain di luar rumah, namun teman saya malah menjawab,”Males ah… Ada tetangga yang nyebelin tuh di depan rumah.” Dari teman saya, saya bisa belajar akan pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga-tetangga dekat kita. Akan lebih baik lagi bila kita bisa menganggap mereka layaknya sahabat atau saudara. Karena walau bagaimana pun, peluang kita untuk bertemu dengan mereka sangatlah besar. Bila kita acuh tak acuh terhadap tetangga kita apalagi sampai bermusuhan, tentu juga akan membawa efek yang tidak baik bagi anak. Setiap anak membutuhkan tempat yang kondusif agar mereka bisa tumbuh dan berkembang secara kejiwaan. Dan bila hubungan kita tidak baik dengan tetangga-tetangga dekat kita, hal ini bisa menyebabkan buah hati kita menjadi sulit berkembang terutama di lingkungan rumah kita sendiri, karena secara tidak langsung kita telah mengajarkan sifat tertutup kepada mereka.

4. Terlalu Banyak Melarang

Mungkin kita berpikir, dengan banyaknya larangan yang kita berikan kepada buah hati kita menandakan bahwa kita begitu perhatian kepada buah hati kita. Namun larangan tidak selamanya tepat, karena terlalu banyak melarang akan membuat anak menjadi sulit untuk berkembang dan berpikir kreatif. Akan lebih baik bagi kita untuk mengubah larangan menjadi sebuah nasihat.

Misalnya, pada saat kita … Tidak mengijinkan buah hati kita pulang terlalu larut malam. Ubahlah kata,”Jangan pulang malam-malam”, menjadi “Kalau kamu pulang malem-malem, kamu kehilangan waktu kamu buat belajar. Selain itu… Mama Papa kan jadi khawatir. “

Hal terpenting yang ditekankan di sini adalah saat kita menasihati buah hati kita melakukan sesuatu, jangan terfokus pada hal yang kita larang, melainkan alasan kita melarang. Dan intonasi yang kita gunakan saat menasihati bukan intonasi kemarahan, namun lebih pada kekecewaan. Akan lebih baik bila kita melakukan hal ini sedini mungkin dalam menasihati buah hati kita, sehingga buah hati kita pun lebih mudah dinasihati oleh semua orang, termasuk guru-guru mereka di sekolah. Karena saya pernah menemukan beberapa anak yang sangat sulit dinasihati dengan cara lembut, dan setelah ditelusuri, ternyata mereka sudah terbiasa dididik secara keras oleh orang tua mereka, sehingga sulit untuk dinasihati secara lembut oleh semua orang termasuk oleh guru-guru mereka.

5. Kurang Bisa Mendengarkan Menjadi Pendengar Yang Baik

Mungkin buah hati kita sering bertanya dan bercerita tentang hal-hal yang menurut kita tidak penting, dan mungkin kita menganggapnya sebagai suatu hal yang bodoh. Namun sebagai orang tua, tidak sepantasnya bagi kita untuk tidak menanggapi mereka dan bersikap cuek saat buah hati kita bertanya dan bercerita tentang hal-hal yang menurut kita tidak penting. Bila kita kurang bisa menanggapi pertanyaan, keluh kesah, cerita dari buah hati kita dengan baik, buah hati kita pun bisa cenderung tumbuh menjadi anak yang tertutup kepada kita, dan lebih suka belajar kepada orang lain dan mengungkapkan segala permasalah hidupnya kepada orang lain. Padahal orang lain di luar sana, belum tentu orang yang “tepat”.

6. Jarang Memuji

Sebagai orang tua atau orang yang lebih dewasa daripada buah hati kita, tentu kita lebih bisa terkagum oleh hal-hal yang besar. Misalnya, melihat orang dengan pakaian yang unik dan lucu. Baru kita mengatakan bahwa orang tersebut sangat lucu dan memberikan apresiasi yang besar kepada orang lucu tersebut. Namun bagaimana dengan buah hati kita? Bisa apa dia? Ngomong aja masih susah… Apalagi berbuat sesuatu hal yang luar biasa. Dalam hal ini, sebagai orang tua akan lebih baik bagi kita untuk bisa memberikan pujian kepada buah hati kita saat melakukan hal-hal yang menurut buah hati kita luar biasa. Jadi hal yang luar biasa di sini, bukan dengan pemikiran kita, melainkan dengan pemikiran buah hati kita. Maka kita sebagai orang tua harus peka dalam hal ini. Kita harus bisa memberikan pujian kepada buah hati kita, meskipun itu adalah hal-hal yang kecil dan sederhana. Misalnya, memberikan pujian saat buah hati kita bisa berjoget, memberikan pujian saat buah hati kita bisa bersalaman, memberikan pujian saat buah hati kita bilang..”bye-bye…”, dan masih banyak hal-hal kecil yang luar biasa bila kita mau mengerti pola pikir seorang anak. Bila kita jarang melakukan pujian kepada buah hati kita, maka buah hati kita pun bisa tumbuh menjadi pribadi yang haus akan pujian dan perhatian. Bila kita tidak biasa memuji buahhati kita, kepada siapa mereka akan meminta pujian. Tentu saja di luar sana, buah hati kita yang “dewasa” akan mencari pujian-pujian untuk menarik perhatian banyak orang, dengan berpakaian yang tidak sopan, berkata kasar, berperilaku tidak baik, untuk memuaskan kerinduan mereka untuk menerima pujian.

7. Membeli Barang-barang yang tidak penting

Sebagai seorang yang orang tua yang berkarir, tentu bukan masalah lagi dalam hal mendapatkan uang. Terkadang saat kita merasa memiliki uang lebih, kita akan berpikir, buat apa uang yang kita miliki ini. Tidak jarang kita lalu membeli barang-barang yang tidak perlu, atau menggunakan uang tersebut untuk foya-foya. Bila kita bergaya hidup demikian, maka ini akan sangat memperngaruhi kepribadian buah hati kita. Buah hati kita bisa tumbuh menjadi pribadi yang boros dan tidak bisa menghargai uang. Selain itu, bila buah hati kita merasa segala kebutuhannya telah bisa dicukupi dan merasa bila ortunya memiliki uang yang berlebihan, tentu buah hati kita akan berpikir,”Bila orang tuaku punya banyak uang, buat apa aku ke sekolah dan belajar?” Dan tentunya ini akan sangat berpengaruh pada pendidikan akademis buah hati kita, karena mereka akan cenderung meremehkan pendidikan, karena mereka telah berpikir…. “Yang penting ada uang.” Padahal, hidup bukan hanya untuk uang bukan?[sumber]



from: http://blogsr0812.blogspot.com/2011/01/kebiasaan-kebiasaan-buruk-ortu-yang.html

11 Aturan Penting Pendidikan Anak (Nanny 911)

1. Bersikap konsisten -- Tidak artinya tidak. Iya artinya iya.

2. Setiap tindakan punya konsekuensi -- Tingkah laku yang baik mendapat imbalan. Tingkah laku yang buruk mendapat hukuman.

3. Katakan apa yang Anda inginkan dan benar-benar Anda inginkan.. Berfikir sebelum berbicara–atau rasakan akibatnya.

4. Orangtua bekerja sama sebagai satu tim -- Jika Anda tidak saling setuju dalam satu hal, anak Anda tidak akan tahu siapa yang harus ia dengarkan. Hasilnya, mereka tidak akan mendengarkan siapapun.

5. Jangan berjanji jika tidak bisa Anda tepati -- Jika Anda mengatakan kepada anak-anak banhwa mereka akan pergi ke suatu tempat, lebih baik Anda mulai berkemas-kemas.

6. Dengarkan anak Anda -- Aku perasaan mereka. Katakan “Ayah/Ibu mengerti” dan “Ayah/Ibu mendengarmu.” Kemudian luangkan waktu untuk mengerti dan mendengar.

7. Tentukan rutinitas -- Rutinitas membuat anak merasa aman dan memberi struktur terhadap waktu yang mereka miliki.

8. Rasa hormat berlaku dua arah -- Jika Anda tidak menghormati anak Anda, mereka tidak akan menghormati Anda.

9. Penguatan yang positif jauh lebih berhasil daripada penguatan negatif -- Sanjungan, pujian dan kebanggaan jauh lebih bermanfaat daripada sikap nyinyir, negatif dan mengacuhkan.

10. Tingkah laku adalah hal yang universal -- Tingkah laku yang baik diterima dimanapun.

11. Definisikan peran Anda sebagai orangtua -- Bukan tugas Anda untuk membuat anak tergantung pada Anda. Tugas Anda adalah mempersiapkan dia menghadapi dunia luar dan biarkan dia menjadi dirinya sendiri.



Sumber: Buku Nanny 911

Ilmu Parenting

Ini nih saya mau share tentang ilmu parenting dari beberapa sumber yang sering jadi guru saya buat belajar ilmu parenting.. tengkyuu buat @supermomid, @mommiesdaily, mom @mratuliu, dan @motivakids.. Saya emang belum punya anak, tapi apa salahnya belajar ilmu parenting, hehe.. minat saya kan buat pendidikan anak2.. xixixi.. udah ahh basa-basinya...cuzzzz.... kembali ke ilmu parenting.. silahkan menyimak.. heuheu..

**Tips mengasuh dgn cinta dan logika : # buat batasan yg jelas, gunakan 'thingking word' bukan "fighting word", biarkan salah asal tdk bahaya.. # Apabila salah, dikoreksi -- jangan sampai sii anak rusak harga dirinya dan jika berhasil di hargai

**Hindari kata tanggung jawab , anak belum mengerti ..tanggung jwb tdk diajarkan , tanggung jawab dicontohkan dan dibuktikan - Bu Elly Risman

**Ada 2 gaya mendidik populer. Gaya Helikopter dan Gaya Sersan Pelatih, yg dua2nya tidak bagus utk perkembangan anak. Gaya Helikopter kalo terbawa sampai anak besar: nyogok sekolah terbaik, mencarikan kerja utk anak, anak kemping ditengokin. 2.Gaya sersan pelatih ; terus menerus diperintah , anak tak sempat berpikir , proses berpikir diambil alih sama orang tua.. Mendidik anak tidak cukup dengan cinta ..tapi harus dilengkapi dengan logika - Bu Elly Risman

**Pengasuhan yg efektif: cinta yg tdk permisif (apa2 boleh), cinta yg kuat utk membiarkan anak berbuat salah & menjalani konsekwensi

**Anak belajar dari apa yg dia lihat, dengar dan rasakan.. (silahkan bisa dilihat di youtube sebuah film pendek berjudul "Children See, Children Do" biar tambah yakin dengar pernyataan tersebut.. hehe.. )

**Peduli dgn anak bukan berarti melindungi dari semua kesalahan dlm proses berkembang. Kesalahan = kesempatan utk belajar

**Dgn komunikasi, kita melakukan transfer energi dr satu org ke org lain.. Cuma dgr org ngomong kita bisa sedih, seneng, semangat, bete.. Kebayang gak kalo gaya komunikasi kita ke anak dgn marah2 berikut ekspresi sadis... Anak jg mnerima transferan energi negatif tnyata.. Ups!! Kalo cara ngomong kita positif dgn ekspresi manis, otomatis kita menyalurkan energi + jg ke anak2.. Krn ternyata, tarikan senyum dibibir kita membuat otak mengeluarkan gelombang yg terasa "dingin" yg bisa bikin anak nggak agresif gitchu

**Penghalang komunikasi kita dgn anak justru sikap kita sendiri yg suka mmerintah, mnyalahkan, meremehkan, mbandingkan, mencap, Mengancam, menasehati, membohongi, mengkritik, menyindir, menganalisa...Padahal anak perlu merasa dihargai, dimengerti, didengar, dikenali, diterima.... orang tua ingin seperti itu juga bukan?... (┌_┐) Karna itu membaca perasaan anak jd sgt penting.. Gak langsung nge-judge.. Gak langsung ngomel..

**Keluarga yg berhasil mendidik anak adalah yg mampu membuat anaknya CURHAT kpd orang tuanya tanpa ada rahasia

**Sering memeluk anak sejak dini dpt membuat anak lbh tenang dan tdk melakukan tindak kekerasan

**Jika anak berlaku baik sekecil apapun: berikanlah PUJIAN karena akan mendorong anak selalu berbuat baik

**Mari biasakan minta maaf kpd anak sejak dini jika salah, gunanya mengajarkan anak utk tdk gengsi minta maaf

**Saat ucapkan terima kasih kpd anak: PANDANG wajahnya dgn sungguh2. Jgn seperti penjaga toko atau robot yg hanya jalankan S.O.P

**Nasehat spt obat, g boleh over dosis. Nasehat panjang lebar dari ortu bikin Anak smkin "enegh" kpengen memuntahkannya

Sekian dulu ya share ilmu parentingnya.. lain waktu kalo dapet wangsit ilmu lagi insyaAllah akan saya share lagi... trimms... *kibas-jilbab* hihihi....

Korban sebuah mitos

Sepertinya baru bulan lalu kelopak mata saya nongol sebuah benjolan yang sangat mengganggu penglihatan begitupun juga ketika melakukan sujud sholat.. aduduhh... rasanya semua beban menumpuk di mata.. sakiittt...

Dan kini kelopak mata kiri harus berhadapan kembali dengan benjolan yang sungguh sangat mengganggu.. kira-kira hari Jumat 9 September 2011 saya sudah merasakan tanda2 mata ini bakalan kumat.. saya mencoba untuk positif thinking, namun mau gimana lagi hari sabtu di kelopak mata udah nonggol benjol walaupun masih kecil dan belum terlalu jelas dilihat secara kasat mata. (kalo dipegang barulah kelihatan kl benjol... huhuuhuuu... )

Alhamdulillah hingga selasa benjol masih kecil, ketika itu aku berharap semoga ini cepat sembuh karena ini sudah berjalan 4 hari biasanya kelopak mata akan menunjukkan sebuah bentuk yang tidak mengenakan dilihat... bengkakkk... tp ternyata dihari yang ke 5 yaitu hari Rabu ketika bangun pagi ku lihat di cermin. Waaww.... mulai membengkak & terasa mengganjal.. rasanya pengen nangis... hikss...

Kala itu yang bisa saya lakukan cuma termenung di depan cermin sambil pengen mencet2 biar kempes.. ahaha.. nahh... hari kamisnya semakin bengkak.. di hari itu bener2 saya cuma di rumah dan kerjaan Cuma makan, nonton tv, tidur,, bener2 parno ... takut semakin bengkak lagi.. yaudah waktu tidur bertambah.. begitupun juga hari Jumat.. 2 hari itu saya cuma di rumah.. namun malam sabtunya saya berniat untuk periksa ke dokter di deket lapangan Sidokabul ( dokter mata langganan dari SMA soalnya deket, hehe.. ) tapi setelah nyampe sana loh kok gak ada papan nama dokternya? Hiks... pupus sudah niat ke dokter... pulang lah saya dan ayah saya. Nyampe rumah langsung nyoa nelpon ke RS. Hidayatullah bwt nanya jdwal praktek dokter mata.. eh ternyata di Hidayatullah blm ada dokter mata.. 2 kali gagal periksa... akhirnya aq buka netbook seraching jadwal dokter mata di PKU Muhammadiyah.. yak.. hari Sabtu jam kira-kira jam 10.00 kayaknya ada dokter. saya pun janjian dengan ayah saya untuk mengantarkan periksa.

Hari sabtunya ayah saya bertanya apakah jadi ke dokter, akan tetapi saya membatalkannya.. karena saya rasa ini sudah 1 minggu mungkin akan segera sembuh dan ketika sujud sholat sudah tidak terasa sakit lagi..

Hari minggu 18 September saya piknik ke kebumen tepatnya ke Goa Jatijajar dan Pantai Ayahb bersama Risalah Kidoel Regol.. waktu di pantai ayah mata terasa perih... efek angin kenceng kali ya.. bener2 mata saya sensitif deh ya. ckck.. ketika saya memakai kaca mata hitam yang cukup bisa menutupi seluruh mata, lumayan lah perihnya agak mendingan. Rempong ihh...

Sepulang dari piknik hal yang pertama saya lakukan adalah mengopres mata dengan air hangat dicampur garam. lumayan juga nih bisa merelaks-kan otot2 mata.. heuheu..
Paginya hanya ada perubahan yan sedikit,, kelopak mata tetep ada benjolannya hingga kini Rabu, 21 Septembe ini sudah hampir 2 minggu kenapa belum juga sembuh ya? Rekor ni... hadehhh...

Sebenernya saya ingin menyalahkan sebuah mitos ketika orang timbelen / bintitan langsung bilang “habis ngintip org mandi ya?”.. & dari mitos itu saya menjadi korbannya.. dari SMA ketika saya kumat2an yang menimbulkan bengkak seperti orang timbilen sering org blg seperti itu.. pliss deh aah rasanya menohok ke perasaan tauk? Helooww.. ini beda dg timbilen sprti itu.. sekali lagi ini beda.. huhh.. Siapa sih yang mau ngerasain sakit kayak gini? Gak ada yang mau kan? Udah mengganggu penglihatan, buang2 duit buat beli obat belum lagi maluuu ketika jadi korban sebuah mitos yang entah siapa yang pertama kali mengucapkannya.. -_-

Penyebab saya bisa kumat2an karena saya kurang menjaga kesehatan mata saya.. 3 dokter pernah menasehati saya agar mata saya jangan sampai kecapean.. tapi dasar sayanya bandel.. huhuhu.. okeyy... saya berharap ini yang terakhir kalinya saya merasakan sakit ini.. cukup sampai di sini.. (semoga... amiinn.. )

Cukup sekian kicauan saya.. mohon doanya agar ini kicauan terakhir saya tentang “bengak di mata”.. trimss...

@ordinaryFEVI